Kumpulan Kisah Komunitas
Jumlah karya-karya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), umumnya dalam bentuk buku, belakangan meningkat tajam. Tentu saja ini pertanda baik. Karyakarya ini menunjukkan tumbuhnya tradisi literat di kalangan organisasi masyarakat sipil. Mungkin juga ini tanda semakin banyaknya pekerjaan yang dilakukan untuk apa yang mereka sebut sebagai pemberdayaan masyarakat di komunitas yang mereka dampingi.
Tapi jika ditelisik lebih cermat, karyakarya itu agak aneh. Jika sempat membaca ragam buku karya LSM, Anda akan mendapatkan karya-karya itu jarang memberi tempat kepada manusia. Karya-karya itu disesaki dengan narasi-narasi besar dan gagah tentang program. Biasanya penuh angka-angka, analisis yang njelimet, desain proyek, tabel dan diagram, instrumen dan metode, petunjuk dan manual. Manusia dan orang-orang yang menjadi pelaku program di lapangan, nama dan umurnya, harapan dan kekhawatirannya, cenderung luput dari perhatian. Kalaupun dicatat, nama-nama mereka hanya dicantumkan di halaman paling belakang.
Tidak lebih sebagai lampiran. Ini agak aneh, karena berseberangan dengan klaim memanusiakan manusia yang terdapat dalam bangunan pemikiran pemberdayaan masyarakat yang mereka yakini sendiri. Berbeda dengan karya-karya itu, buku ini menghimpun cerita-cerita manusiawi yang diangkat dari testimoni para pelaku Program Pertukaran Pengalaman Pengentasan Kemiskinan di enam kabupaten: Bandung, Jembrana, Kebumen, Sukabumi, Gunungkidul, dan Makassar.
Hampir tidak ada tabel dan diagram dalam buku ini. Kami sengaja menghindari bertutur tentang hal itu. Semuanya berisi “cerita-cerita kecil” tentang bagaimana perasaan, harapan, juga ketakutan warga dan
mereka yang terlibat dalam sebuah program LSM. Bolehlah disebut bahwa buku ini mengangkat cerita orang-orang dari balik tabel. Orang-orang yang selama ini Cuma menjadi lampiran. Jika Anda gemar berambisi mengubah dunia dengan analisis yang keras dan njelimet, buku ini tidak akan memuaskan.
Karena cerita-cerita yang dihimpun di sini memang cerita yang jauh dari kesan gagah. Spirit buku ini lebih ingin membagi inspirasi, kegembiraan, dan menghibur mereka yang selama ini telah bekerja keras dalam program. Kami yakin “cerita-cerita kecil” ini punya tenaga yang sama besarnya untuk menggugah dan memberi inspirasi, kalau tidak lebih kuat, dibandingkan dengan narasi besar tentang program.
Kami sengaja memberi judul “Dari Garis Depan Program Pengentasan Kemiskinan”. Karena orang-orang dan komunitas inilah yang selama ini berada di garis paling depan, pelaku sesungguhnya dari program pengentasan kemiskinan. Semoga bermanfaat.
PENULIS:
Rosaniati Azis (YASMIB Makassar), Dian Mardiana (FPPM Bandung), Dian Mardiansah (FPPM Bandung), Nina Rohmaniah (FITRA Sukabumi), Yusup Martiono (FORMASI Kebumen) M jefry Rohman (PSDK Kab.Bandung), Ajat Zatnika (FITRA Sukabumi), I Gede Mustika (Yayasan Maha Boga Mrga), Triwahyuni Suci Wulandari (IDEA Yogyakarta), Dwi Joko Widiyanto (FPPM Bandung), dan Doni Canra (P3ML Sumedang).PENYUNTING: Dwi Joko WidiyantoFOTO SIMPUL: Ema/photovoices Sukabumi, LUSTRASI: literacy Clipart ACCU-UNESCO dan Dokumentasi FPPM, PERANCANG SIMPUL DAN REKALETAK: Bima Putra Ahdiat (Setudi Terpadu Komunikasi dan Pembangunan Bandung)
FORUM PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT (FPPM)
Jl: Guntursari I No.29 Turangga, BANDUNG 40264
Telefax: 022-7309886
Email: forumppm@indo.net.id,forumppm@gmail.com
Jumlah karya-karya Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), umumnya dalam bentuk buku, belakangan meningkat tajam. Tentu saja ini pertanda baik. Karyakarya ini menunjukkan tumbuhnya tradisi literat di kalangan organisasi masyarakat sipil. Mungkin juga ini tanda semakin banyaknya pekerjaan yang dilakukan untuk apa yang mereka sebut sebagai pemberdayaan masyarakat di komunitas yang mereka dampingi.
Tapi jika ditelisik lebih cermat, karyakarya itu agak aneh. Jika sempat membaca ragam buku karya LSM, Anda akan mendapatkan karya-karya itu jarang memberi tempat kepada manusia. Karya-karya itu disesaki dengan narasi-narasi besar dan gagah tentang program. Biasanya penuh angka-angka, analisis yang njelimet, desain proyek, tabel dan diagram, instrumen dan metode, petunjuk dan manual. Manusia dan orang-orang yang menjadi pelaku program di lapangan, nama dan umurnya, harapan dan kekhawatirannya, cenderung luput dari perhatian. Kalaupun dicatat, nama-nama mereka hanya dicantumkan di halaman paling belakang.
Tidak lebih sebagai lampiran. Ini agak aneh, karena berseberangan dengan klaim memanusiakan manusia yang terdapat dalam bangunan pemikiran pemberdayaan masyarakat yang mereka yakini sendiri. Berbeda dengan karya-karya itu, buku ini menghimpun cerita-cerita manusiawi yang diangkat dari testimoni para pelaku Program Pertukaran Pengalaman Pengentasan Kemiskinan di enam kabupaten: Bandung, Jembrana, Kebumen, Sukabumi, Gunungkidul, dan Makassar.
Hampir tidak ada tabel dan diagram dalam buku ini. Kami sengaja menghindari bertutur tentang hal itu. Semuanya berisi “cerita-cerita kecil” tentang bagaimana perasaan, harapan, juga ketakutan warga dan
mereka yang terlibat dalam sebuah program LSM. Bolehlah disebut bahwa buku ini mengangkat cerita orang-orang dari balik tabel. Orang-orang yang selama ini Cuma menjadi lampiran. Jika Anda gemar berambisi mengubah dunia dengan analisis yang keras dan njelimet, buku ini tidak akan memuaskan.
Karena cerita-cerita yang dihimpun di sini memang cerita yang jauh dari kesan gagah. Spirit buku ini lebih ingin membagi inspirasi, kegembiraan, dan menghibur mereka yang selama ini telah bekerja keras dalam program. Kami yakin “cerita-cerita kecil” ini punya tenaga yang sama besarnya untuk menggugah dan memberi inspirasi, kalau tidak lebih kuat, dibandingkan dengan narasi besar tentang program.
Kami sengaja memberi judul “Dari Garis Depan Program Pengentasan Kemiskinan”. Karena orang-orang dan komunitas inilah yang selama ini berada di garis paling depan, pelaku sesungguhnya dari program pengentasan kemiskinan. Semoga bermanfaat.
PENULIS:
Rosaniati Azis (YASMIB Makassar), Dian Mardiana (FPPM Bandung), Dian Mardiansah (FPPM Bandung), Nina Rohmaniah (FITRA Sukabumi), Yusup Martiono (FORMASI Kebumen) M jefry Rohman (PSDK Kab.Bandung), Ajat Zatnika (FITRA Sukabumi), I Gede Mustika (Yayasan Maha Boga Mrga), Triwahyuni Suci Wulandari (IDEA Yogyakarta), Dwi Joko Widiyanto (FPPM Bandung), dan Doni Canra (P3ML Sumedang).PENYUNTING: Dwi Joko WidiyantoFOTO SIMPUL: Ema/photovoices Sukabumi, LUSTRASI: literacy Clipart ACCU-UNESCO dan Dokumentasi FPPM, PERANCANG SIMPUL DAN REKALETAK: Bima Putra Ahdiat (Setudi Terpadu Komunikasi dan Pembangunan Bandung)
FORUM PENGEMBANGAN PARTISIPASI MASYARAKAT (FPPM)
Jl: Guntursari I No.29 Turangga, BANDUNG 40264
Telefax: 022-7309886
Email: forumppm@indo.net.id,forumppm@gmail.com
Disalin Oleh: Malaikat Kecilku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar